Duniamasa.com – Tari saman menjadi salah satu tarian di Indonesia yang telah menjadi warisan budaya. Tarian yang berasal dari Suku Gayo, Aceh ini biasanya ditampilkan saat acara penting atau perayaan, termasuk juga pada hari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya seperti apa tiga gerakan tari saman dan penjelasannya? Apakah sebelum ini kamu sudah mengetahui tentang tarian yang dipentaskan oleh para lelaki ini?
Zaman dahulu wanita memang tidak boleh tampil, terlebih jika melenggak-lenggokkan badannya. Oleh karenanya tarian ini hanya dilakukan oleh para lelaki saja. Namun, saat ini tari Saman sudah mulai dipentaskan oleh para wanita.
Tari saman juga mempunyai sejarah tersendiri sebelum menjadi tarian yang cukup populer. Dahulu sekitar tahun 14 Masehi seorang ulama bernama Syeikh Saman dari Dataran Gayo menciptakan tarian ini. Pada mulanya tarian ini dianggap sebagai permainan rakyat saja yang dinamai Pok Ane. Tetapi masyarakat yang begitu antusias terhadap permainan ini menjadikan Syeikh Saman mencetuskan ide dengan menyisipkan syair pujian kepada Allah SWT yang telah disesuaikan dengan gerakan dari permainan Pok Ane tersebut.
Dengan kerja kerasnya, akhirnya tarian ini berkembang pesat dan pada saat itu berubah dari permainan rakyat menjadi salah satu media untuk dakwah. Tarian ini juga semakin sering ditampilkan pada acara-acara umum seperti hajatan, konser, ulang tahun, atau juga acara kenegaraan.
Ragam Gerakan Tari Saman dan Penjelasannya
Gerakan tari saman ini mempunyai dua ragam, yaitu gerakan tepuk dada dan juga gerakan tepuk tangan. Terdapat gerakan lain berupa lingang, kirep, guncang, dan surang-surang. Penamaan dari gerakan ini diambil dari Bahasa Gayo.
Pada pementasannya gerakan lain dari tarian ini yaitu berupa dua baris penari sambil bernyanyi dan bertepuk tangan. Sedangkan para penari lainnya mengharmonisasikan gerakan. Pada umumnya tempo gerakan tarian ini akan semakin cepat.
Biasanya tari saman dilakukan oleh sekelompok orang bahkan jumlahnya juga bisa mencapai ribuan. Tarian tersebut juga menitikberatkan gerakannya pada tangan dengan beragam motif. Meskipun motif pengulangannya terdapat kesamaan, tetapi gerakannya dilakukan dengan kecepatan yang berbeda sehingga menciptakan nilai keindahan yang luar biasa.
Baca Juga: 4 Tari Tradisional Jawa Barat yang Sangat Populer di Mancanegara
Gerakan tari saman dan penjelasannya ini memang terbagi dalam beberapa bagian tertentu. Berikut penjelasan yang dapat diketahui bersama.
1. Gerakan Tari Pembuka

Gerakan pembuka merupakan bentuk salam yang dilakukan oleh para pementas tari. Biasanya para penari akan mulai berdiri dan memberikan salam kepada para hadirin dengan cara meletakkan kedua tangannya di depan dada. Kemudian mereka mengiringi gerakan tersebut sambil bersimpuh perlahan-lahan.
Pada saat bersimpuh inilah mereka akan duduk dengan kedua tangan diletakkan ataupun ditangkupkan di paha. Menariknya, para penarik mempunyai posisi duduk yang bersaf dan masing-masing bahu antara satu dengan yang lainnya memiliki jarak yang berdempetan.
Setelah berada pada posisi awal inilah para penari mulai meletakkan ikat kepala yang mereka pakai sebagai tindakan pencegahan supaya ikat tersbeut tidak terjatuh ketika mereka mulai melakukan gerakan kepala dengan tempo cepat.
Akan tetapi tidak semua tari saman melakukan hal tersebut karena gerakan ini tergantung pada arahan koreografi dan keratifitas masing-masing. Salam yang para penari gunakan dalam pementasan yakni berupa kalimat “Laa ilaha illallah” dan juga uluk salam berupa “Assalamualaium” yang bertujuan untuk memberikan isyarat pada penonton bahwa pementasan tari telah dimulai saat itu juga.
Baca Juga: 4 Tari Tradisional Jawa Timur yang Sangat membanggakan dan Populer
2. Gerakan Inti

Setelah melakukan pembukaan dan salam, para penari akan sampai pada tahap ini. Di mana pada gerakan inti akan terlihat gabungan dari bermacam gerakan antara badan dan juga tangan yang sangat sinkron. Gerakan tersebut juga dilakukan dengan bergantian dari gerakan menepuk dada, paha, kemudian tangan.
Uniknya lagi ternyata tepukan dari gerakan tersebut berhasil membentuk suatu irama yang sangat selaras dan bergairah. Hal tersebut karena adanya kecepatan yang semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Dalam arti lain semakin lama menari maka gerakan akan semakin cepat. Bahkan irama tepukan pun masih diiringi dengan lantunan syair sehingga menjadikan gerakan tari saman semakin terlihat memesona.
Selain gerakan tangan juga masih ada gerakan yang memang fokus pada gerakan badan itu sendiri. Gerakannya biasanya dengan membungkuk sekitar 45 derajat ke arah depan, kemudian 40 derajat ke belakang. Ada pula gerakan badan dengan posisi setengah berdiri. Dan akan semakin dipercantik dengan adanya gerakan kepala ke arah kanan dan kiri serta atas dan bawah.
3. Gerakan Penutup

Tak kalah penting dari gerakan lainnya, gerakan penutup juga akan menjadi pusat perhatian para penonton. Di mana pada gerakan ini para penari akan mengambil posisi badan setenagh berdiri dan juga diikuti dengan gerak kedua tangan yang ditangkupkan pada bagian depan dada. Kemudian pandangan para penari pun diharuskan fokus ke depan.
Ini adalah gerakan yang menjadi lambang “salam penghormatan” yang diberikan oleh para penari kepada penonton yang telah meluangkan waktu dan bersedia menonton pementasan yang mereka lakukan. Hal tersebut sekaligus menjadi tanda bahwa pertunjukan telah selesai alias sudah mencapai akhir.
Kemudian, setelah melakukan gerakan ini maka para penari akan segera duduk kembali dengan posisi bersimpuh dengan kedua tangan diletakkan di paha. Lantas penari pun mulai meninggalkan panggung pementasan dengan iringan sorak sorai para penonton.
Begitulah gerakan tari saman dan penjelasannya yang dapat kita pahami bersama. Melestarikan tari tradisional menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karenanya perlu bagi kita semua untuk mengetahui ragam tari di Indonesia, termasuk juga dengan tari Saman yang berasal dari Aceh.