Waspadai Penyebab Mencret Pada Si Kecil, Ada 6 Penyebab!

Duniamasa.com - Ada beberapa penyebab mencret pada bayi yang patut para orangtua waspadai dan hindari. Terutama untuk para orangtua yang masih memiliki bayi dan balita. Karena, gangguan pencernaan yang lazim disebut diare ini, tergolong berat dan tidak bisa disepelekan.

Meskipun, diare lazim terjadi pada anak-anak, namun dapat menyebabkan penderitanya mengalami kondisi dehidrasi berat. Serta gangguan keseimbangan elektrolit-elektrolit tubuh, yang jika tidak segera di atasi akan berujung pada kegawat-daruratan.

Mencret atau diare adalah sebuah kondisi saat si Kecil mengalami peningkatan frekuensi BAB, sekaligus perubahan konsistensinya menjadi cair. Terkadang disertai muntah, pada beberapa kasus. Penyebab mencret sangat beragam, namun kondisi ini biasanya menyasar para bayi dan balita yang tinggal di daerah bersanitasi buruk.

Baca juga: 7 Cara Ampuh Atasi Penyebab Kembung Pada Bayi

Penyebab Mencret atau Diare pada Bayi dan Balita

Beberapa penyebab mencret atau diare yang biasanya menimpa para bayi dan balita, antara lain:

1. Kebersihan makanan dan minuman yang tidak terjaga

Yang memungkinkan timbulnya biakan virus, bakteri, atau parasit dimulai dari kebersihan makanan dan minuman yang tidak dijaga dengan baik. Sehingga pada akhirnya menginfeksi saluran pencernaan si Kecil.

2. Alergi protein susu, atau intoleransi pada jenis makanan tertentu

Penyebab yang kedua adalah alergi pada jenis protein susu atau jenis-jenis makanan lainnya. Orang tua wajib untuk mencari tahu jenis susu atau makanan apa saja yang baik untuk si Kecil agar tidak alergi. Sebelum memberikan susu atau makanan pada bayi sebaiknya lakukan tes uji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah bayi atau balita alergi atau sebaliknya.

3. Penggunaan obat-obatan, seperti antibiotik

Pada beberapa anak, penggunaan obat antibiotik menyebabkan diare ringan. Pemberian obat antibiotik pada anak umumnya dapat berhenti dalam 1 sampai 2 hari setelah obat dihentikan.

4. Keracunan makanan

Diare yang disebabkan keracunan biasanya akan cepat timbul selepas si Kecil mengonsumsi makanan yang tercemar. Tidak jarang juga keracunan makanan atau minuman disertai dengan muntah.

5. Penderita penyakit tertentu, seperti Celiac

Yaitu penyakit autoimun yang membuat penderitanya mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi gluten.

6. Wabah diare

Jika terjadi wabah diare pada suatu tempat atau wilayah, dapat dipastikan bahwa penyebabnya adalah virus, terutama Rotavirus. Rotavirus sangat menular, sehingga tak heran jika bisa menimbulkan "diare berjamaah". Untuk itu, sangat penting bagi Anda memberi vaksinasi rotavirus. Karena vaksin rotavirus terbukti efektif mencegah 98% kasus diare berat.

Penularan infeksi diare juga bisa terjadi lewat makanan, minuman, hewan peliharaan, maupun kontak langsung dengan feses. Maka itu, Anda perlu sekali menjaga kebersihan selama merawat si Kecil, saat terserang diare.

Pengobatan pada Diare

Diare sebenarnya bukanlah suatu penyakit. Diare sendiri adalah kondisi yang lebih seperti "alarm" tubuh. Yang berbunyi atau menyala saat terjadi keabnormalan dalam tubuh, khususnya pada organ pencernaan.

Anda wajib memahami bahwa pada kasus diare, yang harus diperhatikan bukanlah mencari cara untuk menghentikan BAB-nya. Karena itu adalah mekanisme tubuh membuang racun, virus, bakteri, maupun parasit. Tetapi, hendaknya Anda berfokus pada re-hidrasi si Kecil.

Dehidrasi adalah ancaman yang lebih menakutkan pada penderita diare, dibandingkan diarenya sendiri. Maka dari itu, Anda harus menjaga asupan cairan si Kecil. Memberikan air putih saja kurang. Karena, pada air putih tidak mengandung mineral elektrolit yang dibutuhkan tubuh. Sebab itu, pertolongan pertama dan wajib adalah dengan Oralit.

Anda cukup melarutkan satu bungkus oralit dengan satu gelas air matang. Berikan secara perlahan dan bertahap kepada si Kecil, terutama setelah buang air besar. Jika si Kecil menolak karena rasanya yang kurang enak, Anda bisa memberikan oralit anak. Oralit anak biasanya memiliki beberapa varian rasa yang bisa menyamarkan rasa tak enaknya. Anda bisa memperolehnya di apotek mana saja.

Atau Anda juga bisa membuat oralit sendiri di rumah, jika akses ke apotek atau fasilitas kesehatan terbatas. Cukup campur bahan-bahannya sebagai berikut:

1 gelas air matang ½ sendok teh garam dapur 2 sendok teh gula

Yang Anda perlu diingat lagi adalah, hindari memberikan obat penghenti diare yang dijual bebas. Jika si Kecil masih diare dan tidak kunjung membaik, segera bawa ke dokter.