Duniamasa.com – Perbedaan rangkaian seri dan paralel kerap kali menjadi satu pertanyaan tersendiri di kalangan publik, karena masih banyak orang belum mengetahui perbedaan dari kedua rangkaian tersebut.
Dalam rangkaian baterai mobil listrik, sudah jelas memiliki kombinasi diantara keduanya, yaitu antara seri dan paralel. Namun, kedua sambungan tersebut tidak bisa disambungkan secara sembarangan, karena akan mengakibatkan perebedaan output nantinya. Sebelum lebih jauh, contoh sederhana bisa kita lihat dalam remote TV rumah, saat ingin memasang baterai terdapat instruksi plus minus baterai.
Nah, pada contoh tersebut bila kita menemui pemasangan dua kutub baterai yang saling bersilangan, berarti dipasang secara seri. Jika dipasang setara atau searah, maka baterai tersebut dipasang secara paralel.
Pada artikel ini, kami ingin memberikan penjelasan terkait perbedaan rangkaian seri dan paralel pada baterai kendaraan listrik, berarti berlaku untuk semua jenis mobil maupun motor listrik yang tersedia di pasaran. Namun kami ingin memberikan penjelasan singkat agar tidak terjadi kesalah pahaman.
Baca Juga: Mobil Listrik VW ID6 X yang Siap Diproduksi di Cina
Berikut Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel Pada Baterai
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri dalam baterai, pada umumnya menghubungkan antara kutub positif dengan kutub negatif, sehingga terjadi penambahan voltase dalam sebuah rangkaian nya. Pada contoh gambar di atas, terdapat empat buah baterai tersusun dan dihubungkan secara seri, masing-masing baterai memiliki kapasitas 3.5 volt dan 2 Ah, sehingga saat dihubungkan seri menjadi 3.5 + 3.5 + 3.5 + 3.5 volt = 7 volt dan 2 Ah.
Tidak ada penambahan amper hour dalam koneksi seri, sehingga arus nya masih tetap menjadi 2 Ah saja. Namun, pada saat baterai habis, indikator utama yang bisa kita lihat ternyata dari tegangan baterai loh, bukan arus dari baterai.
Untuk kendaraan listrik, saat voltase yang dinaikkan berarti kita ingin mengejar speed atau top speed dari kendaraan tersebut. Sedangkan jika kita ingin menambah jarak tempuh, maka yang dibesarkan cukup ampere hour saja.
2. Rangkaian Paralel
Sedangkan, saat kita membahas terkait rangkaian paralel pada baterai, berarti kebalikan dari rangkaian seri. Berarti yang menjadi pembeda saat keempat baterai dihubungkan secara paralel dengan kondisi baterai masing-masing 3.5 volt dan 2 Ah, akan menjadi 3.5 volt dan 8 Ah. Angka tersebut didapatkan dari penambahan ampere hour dari setiap baterai.
Jika baterai yang dikoneksikan menjadi lima buah dan dihubungkan secara paralel juga dengan spesifikasi baterai sama. Maka ampere hour dari baterai akan menjadi 2 Ah + 2 Ah + 2 Ah + 2 Ah + 2 Ah = 10 Ah.
Secara teori, sangat sederhana bila kita ingin mengetahui perbedaan rangkaian seri dan paralel pada baterai, dari hal yang sederhana ini juga kita bisa mengetahui bagaimana sususnan baterai pada kendaraan listrik. Karena, pada setiap baterai pack kendaraan listrik baik itu mobil maupun motor listrik, pasti memiliki kombinasi antara seri dan paralel kemudian dirangkai menjadi satu.
Dari contoh rangkaian seri dan paralel baterai di atas, jika kita hendak mendapatkan tegangan 7 volt dan 4 Ah, kita membutuhkan 8 buah baterai dan dihubuungkan secara seri dan paralel loh. Lain kesempatan akan kita coba bahas, jika ingin melakukan diskusi silahkan tinggalkan komentar di bawah. Semoga artikel mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel ini dapat bermanfaat bagi kalian ya, terimakasih.