Duniamasa.com – Sukabumi Geger suara misterius, diduga setelah terdengar dentuman yang disertai gemuruh. Terkait hal ini, pihak BMKG mencatat akan adanya anomali gelombang seismik. Ketika warga melaporkan fenomena tersebut.
Kabar Sukabumi geger suara misterius ini, mungkinkah ada hubungannya dengan gelombang anomali seismik? Menurut BMKG, hasil monitoring di beberapa sensor seismik pada di wilayah Sukabumi, menunjukkan aktivitas ini.
Hal ini semakin dipertegas oleh pernyataan Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, yakni, Daryono. Pihaknya merincikan jika durasi rekaman seismik ini hanya sekitar tujuh (7) detik saja. Durasi ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Gempa Mengguncang Lampung Dengan Magnitudo 5,4. Tidak Berpotensi Tsunami
Diduga Gempa, Warga Sukabumi Geger Suara Misterius
Dalam pernyataan tertulisnya, Kabid Mitigasi Dan Gempa Bumi BMKG, membenarkan akan adanya kejadian ini.
Dirinya menjelaskan jika anomali seismik ini tampak seperti gelombang frekuensi rendah alias low frequency. Ia menambahkan jika gerakan ini sepintas layaknya gelombangnya (waveform). Yang mana seismiknya lebih cenderung mirip rekaman longsoran maupun gerakan tanah.
Dia mengemukakan, bahwasanya fenomena ini ihwal menimbulkan suara gemuruh karena proses gerakan tanah. Bahkan suara dentuman yang didengar warga Sukabumi ini adalah kejadian tersebut.
Sebelumnya, warga melapor jika terdapat getaran setelah hujan deras terjadi. Sehingga, dugaan ini mengerucut akan gerakan tanah yang kuat. Makanya, terekam oleh sensor gempa BMKG.
Namun, Daryono menjelaskan jika verifikasi perlu diperkuat dengan survei lapangan. Hal ini berguna untuk memastikan terkait fenomena apakah yang sebetulnya terjadi.
Apabila tidak ditemukan rekahan di permukaan tanah, kemungkinan hal ini terjadi di bawah permukaan tanah.
Disebutkan, jika suara ini justru didengar oleh penyintas bencana alam pergerakan tanah. Tepatnya di Kampung Ciherang, Sukabumi. Mereka juga sempat berlarian menuju Posko Bencana di SDN Ciherang, karena takut akan terjadi apa-apa.
Salah satu relawan bernama Asep Has, juga membenarkan hal ini. Bahkan, mayoritas warga ialah pengungsi mandiri, akibat bencana pergerakan tanah. Dia menambahkan jika setiap harinya ia selalu memantau lokasi.
Namun, ia menilai jika laporan terkait fenomena berikut bukan hanya dari warga Ciherang. Namun, warga yakin apabila gemuruh berasal dari lokasi mereka.
Disisi lain, bencana kampung Ciherang telah mencatatkan sejumlah kerusakan. 16 rumah terdampak, 3 rumah rusak berat, 13 rusak sedang. Hingga yang mengungsi ada sekitar 35 rumah, dan juga yang lainnya.
Baca juga: 153 TKA China memasuki Indonesia di masa pandemi Covid-19
Berita Sukabumi geger suara misterius ini agaknya mengisyaratkan ketakutan warga, terkait adanya bencana susulan yang akan melanda.