Duniamasa.com – Baru-baru ini sudah marak beredar dengan istilah predator online. Yang merupakan cara seseorang dengan sifatnya yang baik dan ramah berusaha untuk menjadi teman. Biasanya sasaran predator online adalah anak-anak dan remaja yang sering bermain media sosial. Sebenarnya kasus ini sudah lama. Namun sebagai orang tua sebaiknya mengetahui cara waspada predator online.
Baca juga : Waspada! Cyber Bullying sebagai Bagian dari Cyber Crime terhadap Anak!
Waspada Predator Online Dengan Cara Tepat!
Kasus pelecehan seksual secara online terhadap sudah mulai merebak sejak adanya pandemi Covid 19. Sebagian besar anak mungkin lebih banyak waktunya memegang handphone. Bahkan menurut penyelidikan polisi, predator online akan memberikan iming-iming uang atau ketenaran. Sehingga kasus ini berhasil membuat khawatir orang tua terhadap anaknya yang sering bermain media sosial. Untuk itu, sebagai orang tua ada baiknya untuk mengetahui beberapa cara untuk waspada predator online, seperti berikut ini!
1. Meluangkan waktu
Sebagai orang tua tidak mungkin langsung menghentikan anak untuk tidak bermain internet atau ponsel saat mengetahui adanya kasus tindak kejahatan online. Tindakan tersebut memang tergolong ekstrem untuk melindungi anak. Namun perlindungan tersebut tidak akan berpengaruh, apalagi sejak adanya pandemi Covid 19. Tindakan tersebut hanya akan membuat anak-anak semakin memberontak dan penasaran.
Hal yang harus dilakukan oleh orang tua yaitu membangun kedekatan dengan anak-anak. Pantau dan selalu mengontrol akses internetnya. Alangkah baiknya jika anak-anak diberikan pemahaman tentang internet. Mana yang boleh diakses dan tidak boleh di akses. Sebagai orang tua juga harus memahami batasan usia anak-anak terhadap aplikasi teetentu.
2. Berikan penjelasan
Cara yang kedua adalah memberikan penjelasan kepada anak. Berikan pengertian akan bahayanya predator yang menyerang melalui online. Bagaimana mereka bekerja menggaet korbannya. Dan ancaman yang ditebarnya juga ciri-cirinya. Karena bisa jadi tanpa sepengetahuan orang tua, anak sedang berhubungan dengan mereka. Maka, kewaspadaan memang sangat diperlukan.
3. Bersikap waspada
Lakukan pendekatan terus-menerus dengan anak. Lama-kelamaan anak akan mulai terbuka. Bisa saja anak akan menceritakan aktivitasnya sekarang, teman-temannya, siapa yang sudah berhubungan dengannya. Jika ada yang tidak beres dengan pertemanannya, maka ajarkan mereka untuk berwaspada. Mungkin saja dia bukan teman yang baik untuknya.
Baca juga : Orang tua Patut Hati-Hati, Kejahatan Online Terhadap Anak Mengintai di Masa Pandemi!
Itulah beberapa cara waspada predator online. Berikan pemahaman pada anak untuk membuat pertemanan dan komunikasi pada orang-orang terdekat dan yang dikenal saja. Jangan lupa ajarkan pula mengenai norma agama, sosial, dan budaya untuk mengetahui baik dan buruk. Anak juga memerlukan untuk mencintai dirinya sendiri. Orang tua juga harus menjelaskan bahwa orang asing yang bersikap ramah juga harus diwaspadai.
Begini Loh Cara Predator Online Bekerja!
Kebanyakan remaja memposting foto di media sosial dengan tujuan mendapatkan banyak like dan komen. Semakin banyak yang melakukan interaksi pada postingan, maka anak akan semakin senang. Setiap posting, akan diperiksa berulang-ulang untuk mengetahui siapa saja yang like dan komentar. Lalu, bagaimanakah predator online mulai beraksi?
1. Like dan komen
Yang pertama yang dilakukan adalah memberikan like dan komen. Bahkan anak-anak tidak akan menyadari bahwa sedari awal menjadi target. Penjahat online ini akan melakukan pendekatan dengan cara selalu like dan komen setiap postingan targetnya. Karena ada yang selalu komen terhadap postingannya, anak pun akan merasa diperhatikan. Jika sudah mulai balas membalas komen, maka langkah selanjutnya akan lebih mudah bagi predator online melakukan aksinya.
2. Mulai meminta nomer pribadi
Bagi predator online sangat mudah untuk menghafal aktivitas online target mereka. Ketika sudah hafal, mereka akan lebih berani untuk melakukan chat pribadi. Jika ini dilakukan terus menerus, lama kelamaan anak mulai terbuka terhadap segala aktivitasnya. Dan lebih parahnya, anak pada akhirnya mulai curhat masalah pribadinya. Jika sudah terjerat anak akan mulai merasa nyaman dan lebih suka melanjutnya percakapan melalui nomer pribadi.
Dua cara predator online bekerja di atas untuk menjerat anak melalui media sosial. Sebagai orang tua, patutlah lebih waspada jika anak mulai sering bermain di media sosial. Jangan ragu untuk mengikuti segala hal yang dilakukan anak di medsos. Dan yang lebih penting jangan malu untuk mempelajari teknologi informasi demi anak-anak.
Baca juga : 3 Jenis Cyber Crime terhadap Anak yang Harus Diketahui Orang Tua!
Orang tua juga harus tahu cara waspada predator online. Ketahui segala perubahan pada diri anak. Ada beberapa ciri anak jika mereka mulai terkena jeratan penjahat online. Misalnya suka senyum-senyum sendiri ketika melihat ponsel mereka sendiri. Kadang juga anak kurang konsentrasi saat diajak bicara saat memegang ponsel. Waspada itu perlu, karena semakin canggih teknologi maka kejahatan pula akan semakin canggih!